Sejarah Six Sigma Method.
Pada tahun
1986 di Motorola, Six Sigma diperkenalkan oleh Bill Smith dengan menerapkan statistic
untuk meningkatkan kualitas produksi. Kemudian pada 1990-an Motorolla
mendaftarkan Six Sigma sebagai merek dagang.
Pada tahun 1995, CEO GE Jack Welch membawa Six Sigma ke proses manufaktur General Electric. Sejak itu, Six Sigma diimplementasikan di banyak fasilitas manufaktur di seluruh dunia.
Di awal
tahun 2000-an Six Sigma mulai diadopsi oleh perusahaan-perusahaan industri
Indonesia seperti Tekstil, Kimia, Mesin, Sepatu, dan sebagainya. Perusahaan
yang tadinya aktif menerapkan PDCA-Cycle kemudian beralih ke Six Sigma.
Penulis
mengenal ilmu Six Sigma pada saat aktif bekerja sebagai seorang trainer PDCA-Cycle
dan SPC di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia di sebuah group perusahaan
industri. Perusahaan ini pada awal tahun 2001 menetapkan menghentikan penerapan
metode yang ada yaitu PDCA-Cycle dan merubahnya ke Six Sigma. Untuk hal ini Perusahaan
menugaskan penulis untuk belajar dan meraih skill tertinggi di bidang Six Sigma.
Tugas selanjutnya adalah menyebarkan Six Sigma ke seluruh anak perusahaan yang
ada melalui aktifitas training (mengajarkan), coaching (melatih) dan mentoring
(memandu).
Apa itu Six Sigma Method ?!
Six
Sigma adalah suatu metode terstuktur untuk perbaikan berkelanjutan menggunakan
Alat Statistik & Kualitas (Statisctis & Quality Tools) secara intensif.
Ada 5 fase yang mesti dilakukan yaitu Define, Measure, Analysis, Improve, dan
Control (DMAIC). Six Sigma Method melibatkan semua orang didalam organisasi
perusahaan.
Arti Six Sigma.
Sigma
merupakan huruf Yunani (s) yang digunakan didalam
statistik untuk mengukur variasi dari suatu proses yang menggambarkan
distribusi atau penyebaran data terhadap Mean/Average (= Standar Deviasi).
Sigma, sebagai metric adalah suatu metrik yang mengindikasikan seberapa baik kinerja suatu
proses (Sigma capability / Z-value). Semakin baik suatu proses semakin
tinggi Nilai Sigma.
Six Sigma (6 Sigma) adalah 99,99966% data berada didalam batas spesifikasi (LSL~USL).
3 Sigma
VS 6 Sigma
1. Mereduksi variasi.
Variasi adalah perbedaan satu sama lain.
2. Mencegah cacat.
Cacat adalah ketidaksuaian terhadap yang diharapkan.
3. Keterpusatan.
Manfaat Six Sigma Method
Perusahaan yang menjalankan Six Sigma Method dengan sungguh-sungguh akan memperoleh banyak manfaat seperti:
1. Pemborosan/waste (8 waste type) menurun.
2. Biaya produksi karena kualitas rendah (Cost Of Poor Quality / COPQ) menurun.
3. Efisiensi dan Kualitas meningkat.
4. Keuntungan meningkat.
5. Kepuasan pelanggan meningkat
6. Kemampuan karyawan untuk problem solving lebih meningkat..
7. Kecelakaan kerja menurun.
8. Perusahaan lebih tertata rapi, karyawan lebih bersemangat.
Pelatihan Six Sigma.
1. Awarenes Training untuk Operator.
2. Champion Training untuk Kepala Bagian keatas.
3. Green/Black Belt training untuk Supervisors.
***