Pabrik di dalam pabrik.

Pabrik di dalam pabrik adalah terjemahan bebas dari hidden factory. Semua aktifitas apapun yang tidak memiliki nilai tambah bagi perusahaan adalah pabrik di dalam pabrik yang dimaksud. Ini tersembunyi dan sering luput dari perhatian para pekerja, bahkan dianggap biasa saja, udah dari sononya, begitu ungkap mereka.

Pada posting terdahulu sudah disampaikan salah satu hidden factory tersebut yaitu over production.

Sekarang mari kita amati aktifitas inspeksi dan koreksi. Apakah ini memiliki nilai tambah ?  Ataukah ini suatu pabrik di dalam pabrik ?

Penulis pernah melihat pabrik di dalam pabrik di suatu negara, di pabrik tersebut ada perusahaan perawatan mesin, ada perusahaan pengepakan, ada perusahaan pengiriman dll. Kalau seperti ini benar-benar pabrik di dalam pabrik secara nyata dan tentu memiliki nilai tambah.

Kembali ke inspeksi dan koreksi,  ini bisa jadi perdebatan sengit, ada yang berpendapat ini perlu dan memiliki nilai tambah.
Bagi yang berpendapat lain, inspeksi dan koreksi adalah sebuah pabrik di dalam pabrik yang tidak memiliki nilai tambah.

Jika saya bertanya, kenapa anda melakukan inspeksi ?  Anda akan menjawab untuk memastikan kualitas!

Nah ini dia, kalau demikian anda tidak mempercayai kemampuan proses dong.

Sekarang satu pertanyaan lagi, kenapa anda lakukan koreksi ?  Anda akan menjawab karena ada defect maka perlu tindakan koreksi.

Lagi lagi ini dia,  kalau tidak ada defect maka tindakan koreksi sama sekali tidak diperlukan.

Anda akan ngotot memprotes,  tidak mungkin dong produk tanpa cacat/defect.

Sebentar kita alihkan pikiran kita. Bolehkah pesawat terbang ada defect ?  Tentu anda tidak akan mau ikut terbang kalau pesawatnya cacat. Bolehkah dokter bedah ada cacat pada prosesnya ?  Hi...serem ya dibedah kalau ada cacatnya.

Seyogyanya tindakan inspeksi dan koreksi itu tidak diperlukan sama sekali. Caranya, sejak dari awal kendalikan proses agar tidak cacat. Gunakan metode yang tepat untuk mengenali proses. Ukur untuk mengumpulkan data, analisa seberapa jauh variasi terjadi, selidiki kenapa itu terjadi, buat rencana perbaikan, lakukan perbaikan,  jaga yang sudah diperbaiki agar tidak kembali lagi dengan poka yoke, manajemen resiko dan SPC. Pasti sukses asal sungguh-sungguh.

Berikut adalah contoh inspeksi dan koreksi oleh pabrik tekstil yang punya peluang untuk dihilangkan sehingga sangat berarti/signifikan mengurangi biaya produksi: greigh inspection tidak perlu dilakukan apabila proses sebelumnya mulai dari preparation dan weaving dikendalikan, POY tidak perlu di inspeksi langsung saja ke proses texturizing, dan benang texturized tidak perlu diinpeksi langsung saja di pak. Buatlah mengalir mulai dari bahan baku sampai menjadi produk tanpa dihambat oleh inspeksi dan koreksi.

Selamat berkarya ***