Ini adalah kelanjutan tulisan yang lalu.
2. Meningkatkan kualitas proses/produk.
Manakala anda menemukan cacat pada produk yang dihasilkan, apa yang akan anda lakukan ? Sudah pasti anda akan memperbaikinya bukan ? Tindakan ini dapat dibenarkan akan tetapi jangan berhenti sampai disini saja sebab kemungkinannya jenis dan tempat cacat akan terjadi berulangkali. Yang harus dilakukan adalah mencari penyebab terjadinya cacat tersebut, apa-dimana-kapan penyebabnya tersebut bisa timbul.
Apabila fokus hanya memperbaiki produk saja maka anda harus membiayai tindakan ini, jika berulang maka biayapun akan terakumulasi. Biaya yang anda keluarkan misalnya membayar tenaga kerja untuk melakukannya atau ada biaya untuk membeli alat atau obat. Didalam Lean Six Sigma kegiatan perbaikan produk yang cacat disebut kegiatan yang tidak memiliki nilai tambah, ini merupakan pabrik didalam pabrik namanya. Sebagian orang di kelas saya pada mulanya bersikeras membantah pernyataan ini, saya cenderung tidak membantahnya terlebih dahulu biarlah dia mengerti sendiri nanti setelah menyelesaikan seluruh pelajaran yang akan diberikan.
Seperti disebut diatas bahwa yang harus dilakukan adalah mencari penyebabnya, atau faktor penyebab. Faktor penyebab bisa saja hanya satu, atau bahkan lebih. Faktor penyebab tersebut berada di dalam proses pembuatan suatu produk, tidak mungkin ada produk tanpa proses pembuatan. Karena itu produk cacat itu disebabkan oleh adanya penyimpangan pada proses. Berarti produk sangat bergantung kepada proses, maka dari itu proses harus dibuat sesempurna mungkin untuk mencegah terjadinya cacat produk.
Dalam Lean Six Sigma faktor-faktor penyebab di notasikan sebagai X, semantara produk atau hasil adalah Y. Secara matematis hubungan keduanya digambarkan sebagai Y = f (X)n dibaca: Y merupakan fungsi dari X. Jika X1, X2, X3, Xn baik atau meningkat maka Y akan baik atau meningkat pula.
Lantas jika proses sudah sempurna apakah masih perlu dilakukan pemeriksaan produk ? Bisa ya bisa tidak. Kalau dibutuhkan laporan tetntang produk tentu perlu dilakukan, akan tetapi cukuplah sekedarnya saja dengan cara random sampling.
Bisakah proses dibuat sempurna 100 % ? jawabannya: bisa ! Caranya yaitu buatlah alat anti salah, di Jepang dikenal dengan Poka Yoke atau Mistake Proofing. Dijamin proses dengan poka yoke produknya pasti tanpa cacat sehingga tidak perlu diinspeksi, langsung saja di pak dan dijual.
Teknik-teknik perbaikan kualitas ini akan ditemukan di Lean Six Sigma.
Sekian, semoga bermanfaat. dilanjutkan pada tulisan berikutnya.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Meningkatkan kualitas proses/produk.
Manakala anda menemukan cacat pada produk yang dihasilkan, apa yang akan anda lakukan ? Sudah pasti anda akan memperbaikinya bukan ? Tindakan ini dapat dibenarkan akan tetapi jangan berhenti sampai disini saja sebab kemungkinannya jenis dan tempat cacat akan terjadi berulangkali. Yang harus dilakukan adalah mencari penyebab terjadinya cacat tersebut, apa-dimana-kapan penyebabnya tersebut bisa timbul.
Apabila fokus hanya memperbaiki produk saja maka anda harus membiayai tindakan ini, jika berulang maka biayapun akan terakumulasi. Biaya yang anda keluarkan misalnya membayar tenaga kerja untuk melakukannya atau ada biaya untuk membeli alat atau obat. Didalam Lean Six Sigma kegiatan perbaikan produk yang cacat disebut kegiatan yang tidak memiliki nilai tambah, ini merupakan pabrik didalam pabrik namanya. Sebagian orang di kelas saya pada mulanya bersikeras membantah pernyataan ini, saya cenderung tidak membantahnya terlebih dahulu biarlah dia mengerti sendiri nanti setelah menyelesaikan seluruh pelajaran yang akan diberikan.
Seperti disebut diatas bahwa yang harus dilakukan adalah mencari penyebabnya, atau faktor penyebab. Faktor penyebab bisa saja hanya satu, atau bahkan lebih. Faktor penyebab tersebut berada di dalam proses pembuatan suatu produk, tidak mungkin ada produk tanpa proses pembuatan. Karena itu produk cacat itu disebabkan oleh adanya penyimpangan pada proses. Berarti produk sangat bergantung kepada proses, maka dari itu proses harus dibuat sesempurna mungkin untuk mencegah terjadinya cacat produk.
Dalam Lean Six Sigma faktor-faktor penyebab di notasikan sebagai X, semantara produk atau hasil adalah Y. Secara matematis hubungan keduanya digambarkan sebagai Y = f (X)n dibaca: Y merupakan fungsi dari X. Jika X1, X2, X3, Xn baik atau meningkat maka Y akan baik atau meningkat pula.
Lantas jika proses sudah sempurna apakah masih perlu dilakukan pemeriksaan produk ? Bisa ya bisa tidak. Kalau dibutuhkan laporan tetntang produk tentu perlu dilakukan, akan tetapi cukuplah sekedarnya saja dengan cara random sampling.
Bisakah proses dibuat sempurna 100 % ? jawabannya: bisa ! Caranya yaitu buatlah alat anti salah, di Jepang dikenal dengan Poka Yoke atau Mistake Proofing. Dijamin proses dengan poka yoke produknya pasti tanpa cacat sehingga tidak perlu diinspeksi, langsung saja di pak dan dijual.
Teknik-teknik perbaikan kualitas ini akan ditemukan di Lean Six Sigma.
Sekian, semoga bermanfaat. dilanjutkan pada tulisan berikutnya.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------