Sebagai suatu metode, Six Sigma bekerja untuk :
Intinya:
Semakin baik pencapaian 3 hal diatas maka semakin baik kualitas
proses/produk.
Semakin baik kualitas proses/produk maka semakin rendah biaya
yang dikeluarkan. Sebaliknya, biaya akan meningkat seiring menurunnya kualitas.
Biaya yang dikeluarkan untuk kualitas rendah disebut Cost Of
Poor Quality (COPQ).
Perusahaan Motorola dan Texas Instruments memiliki data yang
digambarkan berupa "Gunung Es" dimana yang tampak dipermukaan
(Tangible | Measurable Costs) adalah biaya kualitas secara tradisional sebesar
4~6% dari penjualan; yakni berupa Inspections,Warranty, Scrap, Rework dan
Rejects.
Yang dibawah permukaan (Intangible | Difficult or Impossible to
Measure) sebesar 25~35% dari penjualan hilang akibat adanya tambahan biaya
karena rendahnya kualita; yakni berupa More Setups, Expediting, Lost Sales,
Late Delivery, Lost Customer Loyalty, Long Cycle Times, dan Engineering Change
Orders.
Tangible & Intangible Costs tersebut adalah merupakan Hidded
Factory bagi Perusahaan.
Hidden Factory (= Pabrik di dalam Pabrik) adalah proses yang
tidak diperlukan tapi terpaksa harus dikerjakan dikarenakan rendahnya kualitas,
seperti Inspections,Warranty, Scrap, Rework, Rejects, More Setups, Expediting,
Lost Sales, Late Delivery, Lost Customer Loyalty, Long Cycle Times dan
Engineering Change Orders, itu semua butuh biaya besar. Hidden Factory harus
dieliminir atau dihilangkan menggunakan metode Six Sigma.
Pada masa lalu kita hanya menghitung Biaya Kualitas per Piece of
Prodcut, kini tidak lagi demikian. Kita kini mulai memikirkan mengeliminir
Hidden Factory.
Sigma adalah
Six Sigma Metric
a. Sigma Proses: Adalah proses dengan penyebaran 6 Sigma terhadap rata-rata masih berada dalam batas spesifikasi (99,99966%).
b. Sigma Produk: Adalah produk hanya ada 3,4 cacat yang terjadi dari 1 juta peluang terjadinya cacat (3,4 DPMO / Defect Per Million Opportunity).
Fokus Six Sigma
Six Sigma Quality Breakthrough
Kenapa metode Six Sigma dibutuhkan ?
Pada situasi seperti ini secara
statistik disebut Process Capability (kapabilitas proses / Cpk) atau Sigma
Capability sangat rendah, dimana Cpk<1 atau Sigma Capability < 3.
Bila proses produksi sudah menerapkan sistem yang lebih baik yaitu menggunakan data dan analisa serta 7-tools maka Nilai Sigma akan meningkat disekitar 3 sampai 4 Sigma.
Bila menginginkan lebih baik dan lebih baik lagi yaitu mencapai Nilai Sigma lebih besar dari 4, atau ingin berada di skala tingkat dunia (World Class Company, yaitu diatas 5,5 Sigma) maka pilihan terbaik adalah menggunakan Metode Six Sigma.
Dimana Metode Six Sigma digunakan ?
Siapa yang menjalankan Metode Six
Sigma ?
Membuat project perbaikan
menggunakan Metode Six Sigma.
Pendamping/pembimbing sangat
diperlukan untuk membantu Green Belt memilih dan menetapkan Quality Tool dan
Statistics Tool yang sesuai untuk project, akan tetapi lama kelamaan tidak lagi
diperlukan karena Green Belt akan semakin mahir setelah sukses membuat 4 atau 5
project yang berbeda-beda.
Tim pembuat project disebut sebagai
Project Owner. Setelah menyelesaikan seluruh langkah pembuatan project dan
merapihkan dokumentasi maka kemudian project dinyatakan closed oleh Assessor.
Selajutnya secara resmi oleh manajemen dilakukan serah terima kepada pemilik
proses (Process Owner) untuk dijalankan sesuai dengan cara baru yang telah
ditentukan oleh Project Owner.
Training Six Sigma
Jenis Training Six Sigma
***